tag:blogger.com,1999:blog-47254716326715667802024-02-21T12:03:47.594+07:00Suara Hati Joko SusenoUnknownnoreply@blogger.comBlogger79125tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-67632890652645957442016-04-23T15:09:00.002+07:002016-04-23T15:09:45.168+07:00Hakekat Merantau<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: 'open sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Bercerita tentang sebuah perjuangan, tentu akan menawarkan sejuta kisah yang menginspirasi. Begitu juga ketika kita membaca buku “Berjuang di Tanah Rantau” dengan penulis A. Fuadi, dkk yang memberikan untaian kisah hidup di perantauan, kerja keras, perjuangan, suka duka dan bagaimana bersusah payah demi mencapai kesuksesan dan mereguk kebahagiaan. Lewat luapan emosi dan perasaan penulis yang mempunyai pengalaman di tanah rantau demi memperbaiki kehidupan, menopang ekonomi keluarga, meraih impian dan memperoleh pengalaman baru. Merantau, ya sebuah perantauan adalah perjalanan untuk mencari “rumah kedua” atau mungkin bisa dikatakan menemukan rumah yang sesungguhnya. Menembus arah, keterbataasan dan kekurangan dengan kesunggguhan dan keikhlasan. Merantau seperti dikatakan penulis (A. Fuadi) mempunyai keajaiban-keajaiban yang luar biasa, membuat kita lebih bersyukur, lebih memaknai hidup, dan mencintai ilmu. Seperti perkataan Imam Syafi’i dalam syairnya: “Merantaulah. Gapailah setingi-setingginya impianmu. Bepergianlah. Maka ada lima keutamaan untukmu. Melipur duka dan memulai penghidupan baru. Memperkaya budi, pergaulan yang terpuji, serta meluaskan ilmu.” (Berjuang di Tanah Rantau, hal xi). Memang dalam sebuah perantauan ada sesuatu hikmah yang didapat, melalui proses dan tempaan liku-liku kehidupan menghampiri demi menuai sebuah kebahagiaan yang diharapkan. Karena Tuhan akan memudahkan sang perantau menemukan misi yang ditargetkannya melalu sebuah alunan perjuangan tak kenal menyerah. “Ketika Allah berkehendak, tidak ada yang dapat menghalangi. Dan, rencana Allah sajalah yang akan terjadi meskipun kadang terlihat tidak mungkin sejak awal.” (Berjuang di Tanah Rantau, hal 8). Begitulah hidup, kadang ada sejuta kebahagiaan, tapi kadang harus diliputi mendung kesedihan yang menghampiri. Tetapi akan ada masa yang indah menjemput, walau harus merasakan pahitnya menempuh perjuangan. Bergeraklah dan capailah mimpi-mimpi yang akan kau raih. “Mimpi tanpa target, hanya akan berakhir di angan-angan. Niat dan usaha akan menyetir arah mimpi tersebut. (Berjuang di Tanah Rantau, hal 92). Selain itu juga disebutkan, bahwa mimpi harus diperjuangkan dan pasti kita mendapatkan dan meraih mimpi-mimpi itu. “Kita adalah bagaimana kita menyusun masa lalu, menjalani hari ini, dan bermimpi untuk masa depan.” (Berjuang di Tanah Rantau, hal 110). Memaknai sebuah hidup adalah proses perjuangan demi menempuh misi hidup kita, mereguk kebahagiaan yang hakiki. “Hidup adalah taman yang indah jika kita menanaminya dengan kembang perjuangan.” (Berjuang di Tanah Rantau, hal 129). “Allah memang penulis skenario terhebat.” (Berjuang di Tanah Rantau, hal 169). Kisah-kisah yang dituangkan dalam buku ini memberikan sejuta asa dan angin pendorong untuk melecutkan jiwa dan diri kita mengikuti jejak tentang arti sebuah perjuangan, tentang keberanian dan tekad yang tinggi. Keluar dari “zona nyaman” dan pergi meraih impian. Akhirnya mereka pun menggenggam kebahagiaan lewat hasil jerih payah menemukan hakikat perjuangan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #151b28; font-family: 'open sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #151b28; font-family: 'open sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/firmanda/sebuah-hakikat-perjuangan-di-perantauan_5529c11c6ea8345a05552d08</div>
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-80106576315326819262015-12-09T17:04:00.000+07:002016-04-23T15:10:54.549+07:00Fenomena Kemenangan Airin <div style="text-align: justify;">
Cobalah Anda search dengan kata kunci Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Anda akan temukan ribuan artikel terkait dengan kasus hukum yang dihadapi oleh Wawan. Setidak-tidaknya Wawan menghadapi kasus pilkada Lebak, pilkada Banten, dan Alat Kesehatan (Alkes) Kota Tangerang Selatan. Dan saat ini Wawan telah menjadi narapidana (napi) dengan vonis 5 tahun penjara.
Lalu Airin Rachmi Diani, istri Wawan, calon Walikota pentahana Kota Tangerang Selatan dalam Pilkada serentak 9 Desember 2015 ini, yang kembali didampingi oleh Benyamin Davnie, hasil sementara quick count oleh lembaga survey Charta Politika telah mendapatkan 60,2% suara.
Fenomena apakah ini? Apakah pemilih tidak tahu bahwa Airin adalah istri Wawan? Atau mereka tahu tapi tidak peduli? Atau mereka yakin bahwa meskipun Airin adalah orang terdekat Wawan, Airin tidak terlibat atau tidak tahu apa-apa dengan kelakuan Wawan? Meskipun Wawan sempat memiliki banyak mobil mewah, Airin tidak tahu bahwa itu hasil korupsi? Atau pemilih bersimpati dengan derita yang dihadapi Airin? Atau mereka tetap mengingikan wajah cantik Airin, mantan Putri Terfavorit dan Putri Pariwisata pada pemilihan Putri Indonesia 1996 ini selalu muncul di layar televisi? Atau pemilih menilai bahwa kepemimpinan Airin - Benyamin berhasil memajukan Kota Tangerang Selatan?
Butuh penelitian mendalam untuk menjawab semua pertanyaan itu. Namun kemenangan Airin dengan perolehan 60% harus diakui sebuah fenomena yang sangat menarik.
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-53016182445939342482015-01-13T12:49:00.004+07:002015-01-13T12:49:56.927+07:00Semalam di Teras Masjid Raya Al KautsarIni tentang semalam.
Ba'da Isya'.
Setelah satu per satu jama'ah pulang.
Tinggal pengurus masjid dan marbot.
Ini tentang dia.
Ada aku dan dia semalam di sana.
Aku coba menata hati yang luka ini.
Lalu aku mulai lagi sebagai lanjutan dari tempo hari
Ba'da Azar di mesjid Jabal al Rahmah.
Meski sudah menata hati.
Meski sudah mencoba menyusun kekuatan maksimal.
Ternyata runtuh juga hujan di sudut mata ini.
Dalam.
Teramat dalam luka ini.
Ah betapa sakitnya
Betapa perihnya
Berkeping-keping mimpi itu pecah berantakan
Duhai..
Hanya kepada-Mu aku bermohon
Ampuni dia
Ampuni aku
Ampuni kami..
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-28347344050419364872015-01-07T21:40:00.004+07:002016-04-23T15:11:04.747+07:00Hari Baru<div style="text-align: justify;">
Hari baru ini begitu dramatis.
Berubah begitu cepat.
Beberapa staf tidak perpanjang kontrak.
Beberapa staf baru masuk.
Ada pekerjaan yang dihilangkan.
Ada yang resign karena diterima sebagai pegawai negeri.
Ada perubahan job desk.
Hari baru yang dramatis.
Hari baru yang menggairahkan.
wuuiihhh...luar biasa..
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyo7RkJbNYdwFHsg8LHpPx7mg4ZFrOf4k8z-3V1m2lDTP6Yzsm7WlivYgfrIHCy_I1MNgOlEWqpg3RPPlczRqUQH8Jt4Te5FxwuYw6KVmhhO1OBlq66jPs7DP3C18-TDRA78dYJHB331o/s1600/Papa+dan+Ade.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyo7RkJbNYdwFHsg8LHpPx7mg4ZFrOf4k8z-3V1m2lDTP6Yzsm7WlivYgfrIHCy_I1MNgOlEWqpg3RPPlczRqUQH8Jt4Te5FxwuYw6KVmhhO1OBlq66jPs7DP3C18-TDRA78dYJHB331o/s320/Papa+dan+Ade.jpg" /></a></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-50513276246982013982014-11-03T17:13:00.003+07:002014-11-03T17:13:39.100+07:00Visiting BROMOMengunjungi Bromo adalah sesuatu yang fantastik. Sesuatu yang sangat keren. Meskipun perjalanan ke Bromo hanyalah bagian dari acara forum admin 2014 namun mengunjungi Bromo tetap saja luar biasa.
Kegiatan ini dimulai dengan forum meeting dan dialog di Hotel Santika Surabaya pada hari Jum'at, 31 Oktober 2014. Kemudian berlanjut dengan amazing race di Hotel Nadia, Probolinggo di hari Sabtu. Malam harinya semua peserta dibangunkan dini hari jam 01.30 agar bisa lebih pagi menuju Penanjakan untuk menyaksikan fenomena matahari terbit dan sekaligus melihat Bromo dari view yang lebih luas.
Deru suara angin menerobos sela-sela daun cemara menimbulkan sensasi yang memesona. Dingin menusuk tulang kalah oleh keinginan untuk melihat lahirnya hari baru bersama ratusan, atau bahkan mungkin ribuan orang yang berjejal-jejal di gardu pandang Penanjakan.
Kewajiban harus dijalankan. Waktu subuh, sholat harus ditunaikan. Meskipun dingin luar biasa, ambil air wudhu wajib dilakukan agar sholat menjadi sempurna.
Dan ketika detik-detik yang dinantikan tiba, suasa menjadi mencekam. Meskipun di sana-sana sibuk berselfie, tetapi sensasi kelahiran matahari di ufuk timur puncak Bromo begitu mendebarkan.
Judul di atas adalah judul yang sama yang saya gunakan di status facebook dan bb.
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-27646814693925072692013-03-19T16:53:00.001+07:002016-04-06T09:05:16.138+07:00Siapa Bilang Memakai Kerudung Tidak Wajib ?<br />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Anda muslimah?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Anda berkerudung?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Atau istri dan anak perempuan Anda berkerudung?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bila tidak maka jangan berkecil hati. Mari kita coba telaah ketentuan berkerudung ini dari sudut pandang aturan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aturan siapa?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tentu aturan dari Allah ta’ala sebagai pencipta kita.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aturan yang mana sih?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mestinya aturan yang ada dalam Al Qur’an, kecuali bila ada di antara Anda<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak yakin bahwa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Al-Qur’an itu ketentuan dari<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Allah dan wajib kita ikuti.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bila Anda demikian maka tidak perlulah melanjutkan membaca artikel ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Boleh kita persempit pertanyaannya ya? Supaya kita lebih fokus saja.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Apakah menurut Anda berkerudung itu wajib hukumnya? Apakah jilbab atau hijab itu hanya sekedar budaya?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mari<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sama-sama kita bahas di sini.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kita baca dulu surah An-Nur ayat 31: ‘Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangan dan kemaluannya,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) Nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutup kan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita muslimah, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dan janganlah mereka memukul kan kakinya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Allah, hai orang-orang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang beriman supaya kamu beruntung.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebenarnya hanya dengan membaca satu ayat diatas sudah cukup memberi keyakinan bagi kita bagai mana derajat perintah memakai jilbab atau kerudung ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Anda sependapat tidak?<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Oke deh, kita baca surat lain duluya, yaitu surah Al-Ahzabayat 59: ‘Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mari<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kita renungkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>2 ayat ini. Ayat ini bilang bahwa yang di wajibkan ternyata hanya keluarga Nabi dan istri-istri orang yang beriman saja.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Rasulullah bersabda:<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Tidak pantas bagi kaum wanita keluar rumahnya dengan mengenakan pakaian ketat yang menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya.” </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sabda Rasulullah: “Wahai Haula, setiap wanita yang beriman kepada Allah dan hari kiamat tidak akan menampakkan perhiasannya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di hadapan selain suaminya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Demikian pula dia tidak memamerkan rambut dan kepalanya. Setiap wanita yang melakukan ini di hadapan selain suaminya berarti merusak agamanya dan menjadikan Allah murka pada dirinya.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sumber:<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>buku Kisah-Kisah Jilbab (Based on true story) karya Ali Mir Khalaf Zadeh. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
Nah benar bukan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jadi memakai kerudung atau mengenakan jilbab itu bukan kewajiban semua wanita, ia hanya diwajibkan khusus untuk wanita-wanita pilihan saja yaitu: </div>
<ol>
<li><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7pt 'Times New Roman';"></span></span>Istri-istri dan anak-anak perempuan Rasulullah</li>
<li><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7pt 'Times New Roman';"></span></span>Istri-istri dan anak-anak perempuan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>orang-orang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>beriman</li>
<li><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7pt 'Times New Roman';"></span></span>Wanita-wanita yang hanya takut kepada<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Allah saja dan hanya mengharapkan ampunan dari-Nya</li>
<li><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7pt 'Times New Roman';"></span></span>Perempuan-perempuan sholehah yang menjadikan istri dan putri dari Rasulullah sebagai panutan.</li>
</ol>
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Selain yang empat itu maka dibebaskan bagi setiap wanita untuk berpakaian dan berdandan dengan cara sesuka hatinya. Serius kok. Mengikuti model<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Lady Gaga, Julia Perez, atau Dewi Persik tidak menjadi soal. Memakai baju dengan belahan dada rendah, atau celana pendek<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang sangat pendek, kaos ketat, rok sangat mini yang super mini silakan saja. </span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Itu hanya soal pilihan hidup. Toh semua nanti akan ada pertagung jawabannya. </span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Jadi benar bukan, ternyata memang tidak wajib.</span>Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-48602795771407679752013-02-19T16:11:00.002+07:002013-03-11T11:57:33.245+07:00#PETISI:RajamPemerkosaAnak-Anak<div style="text-align: justify;">
Miris sekali membaca berita seorang ayah kandung tega memperkosa anak kandungnya selama bertahun-tahun bahkan hingga si anak hamil. Kejadian serupa sudah sering terjadi dan akan terus terjadi. Kenapa? Karena hukum kita tidak berpihak kepada perlindungan terhadap anak-anak, perempuan, dan orang-orang tertindas.
Ayah (kandung/angkat/tiri sama saja), kakek, kakak, paman adalah orang terdekat yang seharusnya melindungi dan memberikan rasa aman kepada anak-anak. Mereka ini adalah orang pertama yang akan melakukan tindakan apa saja untuk membela dan rela berdarah-darah demi keselamatan dan keamanan anak-anak.
Nah, kalau mereka juga yang justru menjadikan anak-anak terancam, baik keselamatan maupun masa depannya, mereka ini nilainya tidak lebih baik dari binatang. Coba sejenak Anda bayangkan trauma psikologis yang akan disandang si anak seumur hidupnya. Iya, seumur hidupnya.
Apabila Anda adalah orang yang:
□ peduli pada keselamatan dan rasa aman anak-anak
□ peduli tumbuh kembang dan masa depan anak-anak
□ ingin agar pelaku penistaan terhadap anak-anak dihukum berat
□ peduli pada perbaikan hukum agar lebih berpihak kepada orang lemah
Maka mari kira sebarkan #PETISI: RajamPemerkosaAnak-Anak ini melalui semua media yang Anda miliki (facebook, twitter, broadcast dll).
Lakukan sekarang, atau Anda menyesal karena tidak pernah berbuat sesuatu.
Silakan baca berita ini:
Ini Dedi yang Tega Menyetubuhi Anaknya Selama 5 Tahun
Jakarta - Polisi telah meringkus Dedi Periyatna (45), ayah yang tega memperkosa anak perempuannya selama 5 tahun. Dedi mengaku terpengaruh nafsu.
"Saya nafsu," kata Dedi pelan kepada wartawan di Polres Jakarta Timur di Jatinegara, Selasa (19/2/2013). Dedi mengenakan kaos garis-garis dan celana pendek hitam.
Pria berperawakan kurus ini mengaku ikut merawat anak gadisnya itu sejak kecil. Dia juga tak punya masalah dengan keluarganya.
"Saya juga merawat, kalau istri kerja saya yang merawat," katanya.
Dedi mengatakan mulai tertarik dengan anaknya sendiri saat berumur 14 tahun. Dalam sebulan biasanya Dedi menyetubuhi anaknya sebanyak 4 kali. "Saya nafsu karena kalau tidur dia selalu pakai celana pendek," katanya.
Dedi biasanya mengancam agar putrinya tak mengadukan perbuatannya dengan ibunya. "Saya banyak mengancam jangan ngomong sama ibu, kalau ngomong saya rusak keluarga ini," katanya. Selengkapnya klik di bawah ini:
http://m.detik.com/news/read/2013/02/19/145439/2174057/10/ini-dedi-yang-tega-menyetubuhi-anaknya-selama-5-tahun
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-11913839615019306922012-04-05T12:30:00.004+07:002013-03-11T11:57:45.609+07:00Negeri NARKOBA<div style="text-align: justify;">
(Sebuah dukungan buat Denny Indrayana dan BNN)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Heboh luar biasa gara-gara Wamen Hukum & HAM diduga menampar seorang oknum sipir lapas Pekanbaru yang terlalu lama membukakan pintu utama lapas pada saat dilakukan sidak dan penyergapan oleh BNN yang dipimpin oleh Brigjen Benny Mamoto terhadap bandar Narkoba yg diduga merajalela di dalam lapas ini. Konon setelah lama pintu digedor-gedor, penjaga lapas mengintip sebentar lalu pergi cukup lama. Alih-alih membukakan pintu, tapi justru pergi tidak jelas entah ke mana. Wajar kalau banyak orang berprasangka, jangan-jangan kurun waktu sekitar 5-6 menit itu digunakan oleh oknum sipir untuk berkoordinasi dengan para bandar agar membuang barang bukti terlebih dulu. Ingat, 5-6 menit itu tidak sebentar untuk urusan sepenting ini. Anda bisa coba tes pada saat Anda kebelet tetapi kamar mandi sedang digunakan orang lain, misalnya. Dan masalah Narkoba jauh lebih penting dan mendesak dibanding urusan kebelet ke belakang bukan? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penangkapan 3 terpidana yang positif mengkonsumsi Narkoba dan 1 orang sipir yang diduga terlibat tenggelam oleh hebohnya berita penamparan oknum sipir oleh Wamen.Seolah-olah hal ini menjadi tidak ada artinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat tidak penting. Overreactive. Lebay. Sangat berlebihan. Terlebih para anggota DPR itu yang seolah-olah mendapatkan momentum untuk menyerang Denny. Mengeroyok seorang Denny. Mereka lupa pada substansi, yaitu pemberantasan Narkoba.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan Kalapas Pekanbaru, Kakanwil Kumham Pekanbaru, Dirjen Kumham seolah-olah menabuh genderang perang kepada Denny. Terlihat sekali bahwa mereka sedang menunjukkan sikap tidak suka dan sangat gerah dengan sepak terjang Denny selama ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini bukan perang antara sipir vs Denny. Bukan juga perang anggota DPR plus para pejabat vs Denny. Sejatinya ini perang antara mafia Narkoba dengan segenap beking dan kolaboratornya vs masyarakat yang ingin agar negeri ini bersih dari Narkoba.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan ingin membenarkan penamparan oleh Denny - kalau itu benar terjadi - tapi apalah arti penamparan itu dibandingkan upaya pembersihan Narkoba yang selalu mendapat perlawanan luar biasa. Ingat, bisnis Narkoba adalah bisnis besar beromset milyaran, bahkan mungkin triliyunan rupiah. Menyuap beberapa ratus juta untuk oknum pejabat agar bisnisnya aman dan lancar tentu bukan perkara sulit. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, di mana Anda berdiri? Membela bandar Narkoba dan seluruh pendukungkan, atau melawan dengan berbagai macam daya dan upaya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin saat ini belum ada keluarga atau orang terdekat Anda yang terkenan dampak Narkoba. Namun sekali itu terjadi, Anda akan sangat menyesal karena sebelumnya tidak pernah berusaha untuk berbuat sesuatu untuk melawan peredaran Narkoba. Sekecil apapun upaya Anda itu. Ingat Boss, negeri kita ini sudah menjadi surga bagi bisnis Narkoba Internasional. Indonesia ibarat negeri Narkoba. Dan anak-anak Anda adalah prospek pasar yang akan terus diincar oleh para pebisnis ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maju terus BNN. Maju terus Benny Mamoto. Jangan mundur Denny Indrayana.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lawan Narkoba. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang atau tidak sama sekali.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-83139204944018421302012-04-03T08:29:00.000+07:002013-03-11T11:57:59.643+07:00Mars Laskar Penagih<div style="text-align: justify;">
Laskar penagih sabar dan gigih</div>
<div style="text-align: justify;">
Menagih hutang cerdas dan canggih</div>
<div style="text-align: justify;">
Membangun niat lurus dan ikhlas</div>
<div style="text-align: justify;">
Menyusur jalan negeri nan luas</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Laskar penagih orang yang hebat</div>
<div style="text-align: justify;">
Abaikan panas hujan nan lebat</div>
<div style="text-align: justify;">
Medan yang sulit tidak mengeluh</div>
<div style="text-align: justify;">
Kulit hitam baju basah berpeluh</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Laskar penagih tidak arogan</div>
<div style="text-align: justify;">
Menebar senyum ramah dan sopan</div>
<div style="text-align: justify;">
Menagih hutang tampang memikat</div>
<div style="text-align: justify;">
Hutang dibayar jadi sahabat</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
By: joko suseno</div>
<div style="text-align: justify;">
3 April 2012</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-62672534923963313712011-12-03T16:15:00.000+07:002011-12-03T16:39:00.641+07:00Siapa yang Bertanggung Jawab?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh1KH3act_N1Q3DSxFC3nTO-iZ4kiQuXaftLBKsgJNg3ghc-E_Foq6tadCSsWLyBqg5GaXVqv1DuCY2iSHIF_PR-corsAMmCZLjhiCYQc-LqcU8EYMblpso47KcyJt4W1l5bRdJPE-Mps/s1600/Jembatan+Kutai.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 128px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh1KH3act_N1Q3DSxFC3nTO-iZ4kiQuXaftLBKsgJNg3ghc-E_Foq6tadCSsWLyBqg5GaXVqv1DuCY2iSHIF_PR-corsAMmCZLjhiCYQc-LqcU8EYMblpso47KcyJt4W1l5bRdJPE-Mps/s200/Jembatan+Kutai.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5681834229324639250" /></a><br />Sebuah pertanyaan yang sederhana. Siapa yang bertanggung jawab?<br /><br />Siapa yang bertanggung jawab atas semburan lumpur Lapindo? Keluarga Bakrie? Anda yakin? Coba cek lagi deh..<br /><br />Siapa yang bertanggung jawab atas kontrak bisnis dengan PT. Freeport? <br />Siapa yang bertanggung jawab atas jebolnya situ Gintung?<br />Siapa yang bertanggung jawab atas meledaknya ratusan (atau ribuan?) tabung gas elpiji?<br />Siapa yang bertanggung jawab atas ambruknya jembatan Kutai Kartanegara?<br />Siapa yang bertanggung jawab bila kualitas wakil rakyat kita seperti yang sekarang ini?<br /><br />Begitu mudah menyampaikan pertanyaan-pertanyaan serupa. Tetapi ternyata jawabannya tidak cukup mudah bukan?<br /><br />Yang paling mudah adalah bukan mencari siapa yang bertanggung jawab, tetapi mencari kambing hitam. Bahkan ini lebih mudah daripada mencari kambing untuk kurban.<br /><br />Sudah semestinya kita mulai mengajari anak-anak kita belajar apa itu tanggung jawab dari semenjak mereka kecil. Insya Allah nanti mereka akan mengerti dengan sendirinya apa itu arti tanggung jawab, bukan kambing hitam.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-87103618285091351742011-12-03T15:54:00.000+07:002011-12-03T16:05:30.134+07:00Serba Mirip di TV One<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitIaW9718dLfAvjeHAPpZKO-C5WK4nJfdvwKv_KLj6C9h7BFFfwoOAEaHo3zH-Mcl-R3V8TrvsIRvTBRzlmLhE_Uzktf2Qu4ZuVfVkt-ADJ_2IZ-u1_Ut36-xzc6IHCqLSjre9akqanjA/s1600/Bang+One.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitIaW9718dLfAvjeHAPpZKO-C5WK4nJfdvwKv_KLj6C9h7BFFfwoOAEaHo3zH-Mcl-R3V8TrvsIRvTBRzlmLhE_Uzktf2Qu4ZuVfVkt-ADJ_2IZ-u1_Ut36-xzc6IHCqLSjre9akqanjA/s200/Bang+One.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5681825590977513106" /></a><br />Pernahkan Anda memperhatikan ada begitu banyak kemiripan di stasiun TV One?<br /><br />Dita Faisal dan Dina Faisal<br />Kedua orang ini adalah reporter yang mirip baik wajah maupun suaranya, bahkan kadang sulit untuk membedakannya. maklumlah, mereka ini saudara kembar.<br /><br />Dwi Anggia dan Balquees Manisang<br />Dua pengganti Tina Talisa dalam Apa Kabar Indonesia Malam ini sangat mirip suaranya. Kalau hanya mendengar tanpa melihat wajah Anda akan kesulitan membedakan keduanya.<br /><br />Karni Ilyas dan Bang One<br />Kedua tokoh ini sangat mirip suaranya. Serak-serak bingung gitu deh...<br /><br />Tina Talisa dan Marshanda<br />Kedua orang ini wajahnya mirip, juga dua-duanya pintar menyanyi. Tetapi Marshanda bukan penyiar TV One. Begitu pula ternyata Tina Talisa, kini dia bukan lagi penyiar di TV One.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-19788005369588897332011-09-08T15:21:00.001+07:002011-11-08T19:43:06.989+07:00Sungkeman Lebaran 2011 in VideoIni videonya:<OBJECT id=BLOG_video-FAILED class=BLOG_video_class width=320 height=266 contentId="FAILED"></OBJECT><br /><br />http://www.youtube.com/watch?v=gnNjg_38abo <br /><br />http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=lebaran%202011%20haji%20muh%20ismail&source=web&cd=1&sqi=2&ved=0CBkQtwIwAA&url=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%3DgnNjg_38abo&ei=vSO5ToXyEcbprAeCyrHUBg&usg=AFQjCNFJe0ZUM-5Pcq0p-GdxPFfj0twRDQ&sig2=yUz4POEYhIUotOa4LfyFVAUnknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-75934840979997950172011-09-08T13:41:00.000+07:002011-09-08T15:10:00.902+07:00Sungkeman Lebaran 2011 Keluarga Muh Ismail<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSokokxGsVyvePL0CEMgH6Rif_fM4qD7TgxfkjQb3qR7wUYRjbBNPlXfr6T1B8DZBbCvYfq8lzyWy4ugIOfcKNySz3mImalIhVuJ90zbcn97-HpLDAxRzs_JsjyJVwZXgR7jn1MJdc2eA/s1600/DSC_0476.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 134px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSokokxGsVyvePL0CEMgH6Rif_fM4qD7TgxfkjQb3qR7wUYRjbBNPlXfr6T1B8DZBbCvYfq8lzyWy4ugIOfcKNySz3mImalIhVuJ90zbcn97-HpLDAxRzs_JsjyJVwZXgR7jn1MJdc2eA/s200/DSC_0476.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5649897997625443666" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRq5hsW5UpoZG0xlPJn-X_G5UrAuBXOlSQBtgsL3Lfj0rLGPDpiHL2XWIfoGk6hTioytB-bE76LJeBZlnmsrgQQbf0LQNBaTzav_smCpWZ1IMHO2y97f7zYJ9PuC5c5R7L5PFOourXTAA/s1600/DSC_0480.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 134px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRq5hsW5UpoZG0xlPJn-X_G5UrAuBXOlSQBtgsL3Lfj0rLGPDpiHL2XWIfoGk6hTioytB-bE76LJeBZlnmsrgQQbf0LQNBaTzav_smCpWZ1IMHO2y97f7zYJ9PuC5c5R7L5PFOourXTAA/s200/DSC_0480.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5649894071109777106" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlp7ir3J5_4OThXhYjkKISUIQADwOK3UVDIl2Lzt4ay2qQaRSUg4VNdS4IHTLMJSNO-7csh3HJtSaleuwUvkc9OpSyWV4rdAkssQxLTR0PjPd-CTpIWTuDRVqJmXk8HidjbD7kixtQD6E/s1600/DSC_0477.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 134px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlp7ir3J5_4OThXhYjkKISUIQADwOK3UVDIl2Lzt4ay2qQaRSUg4VNdS4IHTLMJSNO-7csh3HJtSaleuwUvkc9OpSyWV4rdAkssQxLTR0PjPd-CTpIWTuDRVqJmXk8HidjbD7kixtQD6E/s200/DSC_0477.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5649891672752544786" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQJ7ccvjCkk1OhNray9J0je4EMecWL3r1VFDDQhHfRtqrmw6ikadI29xwQhDIIq7hfv4378-qRlTdPi2bJuZM2UcsdJkIphNjQco-hAnYbyaKaeO9THe619AVik5RqZVj0ivb2xCSmmzU/s1600/DSC_0470.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 134px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQJ7ccvjCkk1OhNray9J0je4EMecWL3r1VFDDQhHfRtqrmw6ikadI29xwQhDIIq7hfv4378-qRlTdPi2bJuZM2UcsdJkIphNjQco-hAnYbyaKaeO9THe619AVik5RqZVj0ivb2xCSmmzU/s200/DSC_0470.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5649890194638741042" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghJg5w7gWELR82a5iMxSgPNzlXyicrd-R1zOaAiXjcLhNSzg-AWNkncDncuuvQhvf5QlEKPoIRyIXHM8Qxfp10peXsdDZc5-W4zYuvMyfdKM-8LQWKXhF2bnYUTCBVSyn5OR3xItQyfK8/s1600/DSC_0460.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 134px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghJg5w7gWELR82a5iMxSgPNzlXyicrd-R1zOaAiXjcLhNSzg-AWNkncDncuuvQhvf5QlEKPoIRyIXHM8Qxfp10peXsdDZc5-W4zYuvMyfdKM-8LQWKXhF2bnYUTCBVSyn5OR3xItQyfK8/s200/DSC_0460.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5649887944695963522" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKF3YeDfXMdMDmybqk6ryimyMt55rA1OKNjP2l3aSGvPWWMR5pqfzwBBWgnYfAAdKFTDuCxr31_4jrg4tR9snpQdDfNa2dlpChdKKTNrirK3Ha3py4dlj6NJ1Cmk0sup7FNFZ7jFvCFvA/s1600/DSC_0463.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 134px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKF3YeDfXMdMDmybqk6ryimyMt55rA1OKNjP2l3aSGvPWWMR5pqfzwBBWgnYfAAdKFTDuCxr31_4jrg4tR9snpQdDfNa2dlpChdKKTNrirK3Ha3py4dlj6NJ1Cmk0sup7FNFZ7jFvCFvA/s200/DSC_0463.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5649884851838859634" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkKqHJsGESn0HeRqY3WZor47WGTuzUwz3GcUznWOkLRcqDgbBoWTq3sHl0-1roQL1x1dboBc3RS0e_HI1R2D2LN7tttu8_-uQQ-4CSQxEzbSgSaZCaku-1fM4uIkbr6nzjMsxZXDJfXzo/s1600/DSC_0467.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 134px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkKqHJsGESn0HeRqY3WZor47WGTuzUwz3GcUznWOkLRcqDgbBoWTq3sHl0-1roQL1x1dboBc3RS0e_HI1R2D2LN7tttu8_-uQQ-4CSQxEzbSgSaZCaku-1fM4uIkbr6nzjMsxZXDJfXzo/s200/DSC_0467.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5649883518460358722" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeG3cuHr4fNeMjxFNUPHs0WYvACFpE8z0djn-fvn4PS82ACaG7YTDyGl1o1QyvVxMbKeWzWC9Dv0ytGz03iUDvdiUE2Bac0aoewAt1yd2OZvG48G_8nVOA5NBhUQnkC0Uk04Xjd3kF7U0/s1600/DSC_0456.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 134px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeG3cuHr4fNeMjxFNUPHs0WYvACFpE8z0djn-fvn4PS82ACaG7YTDyGl1o1QyvVxMbKeWzWC9Dv0ytGz03iUDvdiUE2Bac0aoewAt1yd2OZvG48G_8nVOA5NBhUQnkC0Uk04Xjd3kF7U0/s200/DSC_0456.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5649881239296114962" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8ofCEeEQQd9eV3MhUaH8701wn2vLmzaL_hyphenhyphen9HN1E1nQUFUg6fLg147t-r05lSHiYb2t4g0VQATwzcxClY0cXXugeNjIkAsvq_WDQYEot4FrMU5b5XeF4dMGAQf_5XQnpN0suFBhfJ83g/s1600/DSC_0453.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 134px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8ofCEeEQQd9eV3MhUaH8701wn2vLmzaL_hyphenhyphen9HN1E1nQUFUg6fLg147t-r05lSHiYb2t4g0VQATwzcxClY0cXXugeNjIkAsvq_WDQYEot4FrMU5b5XeF4dMGAQf_5XQnpN0suFBhfJ83g/s200/DSC_0453.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5649879530217896114" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis55F0cMtLPJXaO-hrXiXQtiecVZzWOME2lf1tseYklOKHoU9YmR27B-K2l_jZ2EAfrSu5zv4LkFnftw86x25l8Tv1sFzxxLgnay7xruz4MHGQoR5jRcOJKAZt2hVAcNxop1V2HZVptBg/s1600/DSC_0433.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 134px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis55F0cMtLPJXaO-hrXiXQtiecVZzWOME2lf1tseYklOKHoU9YmR27B-K2l_jZ2EAfrSu5zv4LkFnftw86x25l8Tv1sFzxxLgnay7xruz4MHGQoR5jRcOJKAZt2hVAcNxop1V2HZVptBg/s200/DSC_0433.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5649877427419743026" /></a><br />Ini foto-fotonya ya:Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-39744419855911140192011-08-17T10:31:00.000+07:002011-08-17T13:59:19.286+07:00Pak SBY Bertindaklah. Sekarang atau Tidak Sama Sekali.Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh.
<br />
<br />Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang saya hormati, bertepatan dengan ulang tahun kemerdekaan ke-66 dan puasa Ramadhan 1432 H hari ke-17 ini, saya memberanikan diri untuk menyampaikan sesuatu kepada Bapak melalui blog saya ini, dengan harapan akan menjadi bagian dari kontribusi seorang anak bangsa yang ikut memikirkan nasib negeri ini, negeri tercinta Indonesia. Walau sekecil apapun bentuknya.
<br />
<br />Sejatinya saya masih bingung mau mulai dari mana, karena begitu banyak hal yang berkecamuk di dalam hati saya. Satu hal yang saya ingin pastikan adalah bahwa tidak ada maksud sedikitpun dari tulisan saya ini untuk menyakiti, menyudutkan, menginjak-injak, atau apapun istilahnya untuk sesuatu hal yang dianggap merendahkan harkat dan martabat seseorang atau institusi. Juga tidak ada niat untuk menghujat atau membenci. Sama sekali tidak. Namun kalau pun toh nanti akan ada pihak-pihak yang tersinggung atau sakit hati, maka dengan ini juga saya menyampaikan permohonan maaf dari sejak sekarang.
<br />
<br />Pak Presiden, satu hal yang saya yakini adalah bahwa harus ada seseorang yang berbuat sesuatu. Harus ada seseorang yang dengan kekuatan besar mau melakukan sebuah upaya yang bisa memperbaiki keadaan yang, kalau tetap dibiarkan saja seperti sekarang ini maka tinggal tunggu waktu saja hancurnya negeri ini. Seseorang yang punya hati nurani. Seseorang yang kalau dia melakukan perbuatan itu maka yakinlah bahwa seluruh negeri ini akan memberikan dukungan sepenuhnya. Seseorang yang, mestinya dengan tetap menjaga hati nuraninya bersih, berani melakukan suatu tindakan yang 'lua biasa'. Sebuah gebrakan. Dan seseorang itu, yang saya tahu untuk saat ini, hanyalah Bapak Presiden seorang.
<br />
<br />Pak, sebelum saya lanjutkan, saya ingin bertanya tentang beberapa hal, sekedar untuk konfirmasi apakah persepsi dan pemahaman kita sama.
<br />
<br />1. Jaman dulu, dulu sekali, sudah berabad-abad lamanya, Khalifah Umar sering pergi berkeliling negeri dengan cara menyamar, semata untuk memastikan kondisi rakyat dan wilayahnya dengan mata kepala sendiri. Saat ini mungkin Bapak tidak punya waktu untuk melakukan itu, kalau saya tidak salah istilahnya incognito, karena begitu banyak kesibukan yang Bapak hadapi. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka, Bapak akan menerima informasi dan laporan dari pembantu dan orang-orang kepercayaan Bapak. Apakah benar demikian adanya Pak?
<br />
<br />2. Ketika Khalifah Umar mendapat laporan bahwa ada seorang Gubernurnya yang berbuat zalim atau tidak adil dalam memimpin rakyatnya, maka Khalifah tidak akan ragu untuk memecat dan menggantikannya dengan yang lebih amanah. Saya yakin Bapak setuju dengan tindakan beliau ini kan?
<br />
<br />3. Pelajaran sejarah sewaktu saya duduk di bangku SMP, kalau saya tidak salah ingat, yaitu ada sebuah kerajaan bernama Kalingga yang dipimpin oleh seorang Ratu Shima, telah menerapkan hukum potong tangan bagi siapapun, bagi siapapun Pak, yang berani melakukan pencurian. Dan itu bukan hanya omong kosong. Bukan hanya slogan. Benar-benar dijalankan. Hukuman ini berlaku bahkan bagi orang terdekat sang Ratu sendiri. Dari kalangan ring satu kalau meminjam istilah jaman sekarang. Jadi hukuman berat bagi penjahat merupakan warisan leluhur kita. Karena itulah maka sejarah tetap menyimpan catatan peristiwa di Kerajaan Kalingga ini dengan sangat rapi. Apakah Bapak pernah mendengar atau membaca sejarah ini dan apakah Bapak setuju dengan ini?
<br />
<br />Baiklah Pak, mohon ijin saya lanjutkan.
<br />
<br />Bapak punya Menteri Perhubungan. Namanya Pak Freddy Numberi. Tolong tanya beliau, apakah pernah dalam masa jabatannya ini menyamar naik truk-truk angkutan barang, melihat apa yang terjadi jalan-jalan raya dari sepanjang Pulau Sumatera, sepanjang Pulau Jawa, atau rute pendek sajalah, misalnya dari Jakarta menuju Merak. Apa yang terjadi di setiap titik jembatan penimbangan. Apa yang beliau lihat pada titik-titik di mana ada petugas Dishub memberhentikan kendaraan. Tanya juga ke Pak Freddy, apakah pernah naik bis-bis umum atau kereta api. Tentu dengan cara menyamar, karena kalau tidak, pasti semua sudah diatur sedemikian rupa sehingga menjadi nampak baik-baik saja.
<br />
<br />Bapak punya Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara. Mohon maaf Pak, saya lupa namanya. Bapak boleh tanya beliau, apakah pernah menyamar untuk melihat bagaimana para aparat negara itu bekerja sehari-harinya.
<br />
<br />Bapak punya Pak Gamawan Fauzi, Menteri Dalam Negeri yang hebat itu. Tanya beliau, tahukah bagaimana aparat kelurahan, kecamatan, kabupaten/kotamadya melayani rakyatnya. Apakah beliau tahu bahwa kebanyakan rakyat bukannya dilayani, tetapi rakyatlah yang harus melayani maunya aparat bila ingin kebutuhannya didapatkan.
<br />
<br />Bapak punya Kepala BPN. Mohon maaf juga, saya tidak kenal beliau. Mohon Bapak tanya beliau, bagaimana kalau masyarakat mengurus surat-surat tanah. Minta beliau tanya kepada pada Notaris dan PPAT, betapa setiap urusan yang berhubungan dengan BPN, tidak ada yang sesuai tarif resmi. Atau jangan-jangan bahkan tidak ada daftar tarif resmi.
<br />
<br />Bapak punya Pak Timur Pradopo. Namun sebaiknya jangan tanya beliau Pak. Sebaiknya Bapak tanya saja para penasehat hukum. Para lawyer ini pasti tahu apa itu istilah vitamin atau jamu. Begitupun pada setiap urusan dengan pengadilan. Pak Basrif Arif pasti tahu Pak. Pak Patrialis Akbar juga. Silakan Bapak tanya Bapak-Bapak ini. Mudah-mudahan mereka berkenan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi di lingkungan kerja mereka. Apakah Bapak tahu berapa dana yang harus disediakan untuk seorang kandidat sersan Polisi Pak? Apakah Bapak tahu berapa uang yang dibayar oleh masyarakat untuk mengurus surat-surat kendaraan bermotor dan berapa yang masuk ke dalam kas negara? Contoh sederhananya Pak, berapa seseorang harus membayar untuk mendapat nomor polisi dengan hanya 1 angka saja, misalnya B 1 RMA.
<br />
<br />Masih banyak lagi hal lain Pak. Masih sangat banyak. Akan sangat sulit dan butuh waktu banyak untuk Bapak bisa mendalami semua itu. Saya bisa memahami.
<br />
<br />Ada masalah yang sangat mendasar di negeri ini Pak yang sudah mendarah daging, berurat berakar, yaitu masalah korupsi dengan segala macam turunannya seperti pungli, suap, dll berikut berbagai macam modusnya. Ini yang harus dibenahi Pak. Ini yang mesti Bapak bereskan.
<br />
<br />Mungkin sudah terlalu banyak masalah-masalah besar yang harus Bapak selesaikan. Masalah Muhammad Nazarudin misalnya, bisa jadi telah menyita waktu dan perhatian Bapak. Sangat sedikit waktu istirahat Bapak. Mungkin Bapak hanya sempat tidur 1-2 jam sehari.
<br />
<br />Jadi saya sangat bisa memahami apabila tidak ada lagi waktu yang tersedia bagi Bapak untuk melakukan penyamaran atau incognito seperti halnya Khalifah Umar. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka, Bapak harus percaya dengan laporan anak buah Bapak.
<br />
<br />Namun sesuatu hal besar mesti Bapak lakukan. Sebuah gebrakan.
<br />
<br />Apabila sebuah reshufle kabinet tidak bisa Bapak lakukan, masih ada hal lain Pak. Apa itu Pak? Ya misalnya saja, Bapak beri target para menteri Bapak ini untuk membereskan borok-borok yang mengakar di kementrian masing-masing. Juga di kepolisian, kejaksaan, BPN dan lain-lain. Kalau dalam 6 bulan, ini hanya misalnya, maka minta menteri Bapak untuk memecat pejabat eselon 1 dan 2. Ganti dengan yang lain. Iya Pak, bukan menterinya, tapi lapis kedua atau ketiganya saja. Kenapa? Ya karena pejabat lapis kedua dan ketiga ini yang paham masalah tehnis dan operasional. Minta mereka buat kontrak jabatan di lingkungan kerja masing-masing. Menteri Pendayagunaan Aparatus Negara bisa membuat draft dan formatnya. Atau hal lain yang menggebrak. Sesuatu yang tegas. Apa kek. Rakyat memerlukan itu Pak. Menghukum mati para koruptor misalnya. Bukan semata-mata meniru Negeri China Pak (yang nyata-nyata mampu menurunkan korupsi secara signifikan), tetapi meneruskan tradisi leluhur seperti yang pernah dijalankan di Kerajaan Kalingga.
<br />
<br />Hanya masalah kemauan Pak. Dan harus segera. Masa jabatan Bapak tinggal sebentar lagi. Jangan kuatir untuk tidak populer Pak. Jangan takut dikenang sebagai Presiden yang kontroversial. Jangan berpikir bahwa rakyat akan membenci ,....Bapak. Tidak perlu Lakukan segera Pak. Bertindaklah. Sekarang atau tidak sama sekali.
<br />
<br />Kami kelak akan mengenang Bapak sebagai seseorang yang memberi warna bagi negeri ini. Ratusan tahun kelak, insya Allah nama Bapak akan disebutkan di kelas-kelas sekolah dalam mata pelajaran sejarah.
<br />
<br />Semoga.
<br />
<br />
<br />Salam dari salah seorang rakyat negeri ini yang sangat mendambakan adanya Indonesia yang baldatun thoyibatun wa robbun ghofur. Gemah ripah loh jinawi. Toto titi tentrem kerta raharja.
<br />
<br />Joko Suseno
<br />Dari Temanggung
<br />Tinggal di Pamulang, Kota Tangerang Selatan
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /> Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-90592898919929287262011-08-03T08:07:00.000+07:002011-08-16T20:00:38.677+07:00Penyesalan Seorang Ibu<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrHiv3FV97GWZ8LpKP9cVYBjRNoEPky8R0R9kYfRNOowixOPwciJK0kfzt2cYl-4z4a3tn3VIT4tegXSpv_dI8DGWF51OrcO3stt9Hk581RoaHalGNCB1T4RWEKBsczsOhjiuXDIgx4-I/s1600/ortu.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 162px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrHiv3FV97GWZ8LpKP9cVYBjRNoEPky8R0R9kYfRNOowixOPwciJK0kfzt2cYl-4z4a3tn3VIT4tegXSpv_dI8DGWF51OrcO3stt9Hk581RoaHalGNCB1T4RWEKBsczsOhjiuXDIgx4-I/s200/ortu.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5641437865992424530" /></a>
<br />Seorang Ibu duduk memojok. Duduknya terlihat tidak nyaman. Gelisah. Pada raut wajah yang sudah banyak dihiasi dengan garis-garis perjalanan waktu itu jelas nampak tergambar kegelisahan itu.
<br />
<br />Majelis ta’lim itu lumayan penuh. Maklum hari libur perayaan hari besar Islam. Mungkin juga karena ustadz yang memberi tausiyah sering muncul di layar televisi. Pada kata pengantarnya Pak Ustadz sudah menyampaikan bahwa akan ada sesi khusus untuk dialog. Sejak saat itu bahasa tubuh si Ibu sudah menggambarkan ketidaktenangannya. Terus saja merubah posisi duduk. Walaupun nampak menyimak isi tausiyah, namun rasanya hatinya entah ada di mana. Ada yang ingin meloncat dari dalam dirinya. Seolah-olah saat ini juga si Ibu ingin mengutarakan suatu masalah yang sangat berat.
<br />
<br />Akhirnya sesi dialog itu pun tiba. Si Ibu mengangkat tangan yang kulitnya sudah nampak layu. Panitia memberinya mikropon tanpa kabel. Dan mulailah si Ibu dengan kisahnya.
<br />
<br />Saya punya 3 orang anak. Semuanya laki-laki. Semuanya sudah berkeluarga dan sudah punya anak. Alhamdulillah saya nenek dari banyak cucu. Mestinya tinggal kebahagiaan yang kini saya rasakan sebagai seorang Ibu yang telah diberi kesempatan oleh Allah untuk melihat anak-anak saya memasuki kehidupan rumah tangga mereka. Mestinya saya bisa bercerita dengan bangganya sebagai lazimnya seorang Ibu dan nenek menceritakan tentang anak cucunya. Cucu-cucu yang banyak dan menggemaskan. Anak-anak dan menantu yang berbakti. Maka cukuplah itu menjadi kebahagiaan di usia saya yang sudah memasuki senja hari ini.
<br />
<br />Ijinkan saya bercerita tentang masa kecil anak-anak saya Ustadz. Semasa kecil dulu, anak-anak saya penurut. Senakal-nakalnya anak-anak, mereka selalu mendengarkan omongan saya. Juga menuruti kata-kata ayahnya. Mereka juga rajin ke mesjid. Rajin mengaji.
<br />
<br />Mata si Ibu mulai berkaca-kaca. Lalu mengalir butir-butir air bening membasahi pipi keriputnya. Suasana hening. Sangat hening. Lalu si Ibu melanjutkan sambil terisak.
<br />
<br />Sekarang semua berbeda. Saat ini mereka semua tinggal tidak jauh dai rumah saya. Jadi tidak saja pada hari libur saya bisa menjumpai mereka. Saban hari selalu saja ada yang berkunjung. Atau sebentar saya mengunjungi mereka. Jadi sehari-hari saya bisa tahu apa kegiatan anak-anak dan cucu-cucu saya. Dan ini yang membuat saya sangat sedih. Ada perasaan sangat berat menggantung di hati saya. Beban dosa yang tidak tertanggungkan. Saya merasa gagal menjadi Ibu. Anak-anak saya tidak pernah menjalankan sholat. Juga istri dan anak-anak mereka. Jangankan pergi berbondong-bondong ke mesjid, sedang mendengar adzan saja mereka acuh. Mereka tetap saja asyik dengan kegiatan mereka sampai waktu sholat habis. Kalau saya ajak atau saya ingatkan, selalu jawabannya Ibu saja sholat dulu. Masih nanggung nih. Begitu terus. Apa yang salah dengan saya. Saya merasa sudah mendidik mereka dengan benar. Saya dan almarhum ayah mereka sudah mengajari mereka sholat dan mengaji. Kita panggilkan mereka guru ke rumah. Kita suruh mereka ke mesjid. Tapi sekarang......
<br />
<br />Si Ibu menangis sesenggukan. Tidak sanggup dia melanjutkan ceritanya. Seorang Ibu merangkulnya. Ibu yang lain mengelus punggungnya. Ada juga yang memegang tangannya. Semua ingin memberi kekuatan kepada si Ibu.
<br />
<br />Pak Ustadz mengambil alih.
<br />
<br />Bunda, kewajiban orang tua adalah membesarkan dan mendidik anak-anaknya. Tidak saja memberi mereka makan cukup, tapi juga mengajari mereka berkomunikasi bahkan sejak anak-anak lahir, berbicara dengan baik, berjalan, mengurus kebutuhan mereka sendiri. Juga mengajari akhlak dan budi pekerti yang baik. Bertegur sapa. Membalas salam. Memberi senyum. Bersikap ramah. Menjaga kata-kata dan perilaku. Banyak hal.
<br />
<br />Orang tua juga wajib menuntun anak untuk mengenal Tuhannya. Bahkan ketika baru saja lahir si ayah wajib mengumandangkan adzan di telingan kanan dan iqomah di telinga kiri si bayi. Begitulah agama kita menuntun kita untuk memperkenalkan Tuhan kepada anak-anak sejak dini.
<br />
<br />Bayi ibarat kertas putih bersih. Belum ada satu coretan pun. Bahkan tidak juga satu titik.
<br />
<br />Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (tidak mempersekutukan Allah) tetapi orang tuanya lah yang menjadikan dia seorang yahudi atau nasrani atau majusi sebagaimana seekor hewan melahirkan seekor hewan yang sempurna. Apakah kau melihatnya buntung?” kemudian Abu Hurairah membacakan ayat-ayat suci ini: (tetaplah atas) fitrah Allah yang menciptakan manusia menurut fitrah itu. (Hukum-hukum) ciptaan Allah tidak dapat diubah. Itulah agama yang benar. Tapi sebagian besar manusia tidak mengetahui (QS Ar Rum [30]:30)
<br />
<br />Dari cerita Ibu rasanya Ibu sudah menjalankan semua kewajiban Ibu dengan benar. Lalu apanya yang salah? Siapa yang salah?
<br />
<br />Tanpa bermaksud untuk menghakimi siapapun, saya ingin mengajak kita semua sebagai orang tua untuk merenungi kembali, bagaimana kita telah mengasuh dan membesarkan anak-anak kita. Kemarin, kini, dan nanti.
<br />
<br />Jaman sudah semakin maju. Anak-anak SD sekarang sudah punya HP. Bahkan tidak sedikit yang diberi blackberry oleh orang tuanya, entah dengan pertimbangan apa. Akses internet semakin mudah. Sinetron dan tayangan reality show silih berganti. Sementara itu ayah dan bundanya dua-duanya bekerja mencari nafkah. Anak-anak besar bersama baby sister atau pembantu rumah tangga. Itu sekarang ini. Ayah Ibunya memang menyuruh anak-anaknya mengaji dan sholat, tapi tidak memberi contoh. Anak-anak disuruh pergi ke mesjid, tapi ayah ibunya asyik dengan kisah sinetron yang tayang tiap hari berseri-seri panjangnya. Begitulah. Anak kehilangan figur panutan. Anak tidak punya contoh. Yang mereka temui adalah intruktur. Orang tua yang mereka kenal laksana mandor yang kerjanya menyuruh-nyuruh tapi tidak mengerjakan. Kenapa tidak ayah pergi ke mesjid lalu ajak serta putranya? Kenapa tidak bunda membaca al Qur’an lalu ajak pula putrinya? Itulah yang namanya memberi teladan.
<br />
<br />Lalu menjawab pertanyaan Ibu. Mereka anak-anak Ibu sudah dewasa. Sudah mengerti hak dan kewajiban beragama. Ibu sudah memenuhi kewajiban Ibu. Sekarang serahkan saja semua kepada Allah. Berdoalah tanpa henti, semoga putra-putra dan cucu-cucu Ibu diberi hidayah.
<br />
<br />Hingga akhirnya Allah memanggil si Ibu, belum nampak ada perubahan perilaku anak-anaknya. Mohon doa untuk Ibu Fulan, semoga kegundahan hatinya menjadi jalan menuju ampunan dari Allah swt.
<br />
<br />Berdasar kisah nyata dengan penambahan redaksi.
<br />Klik saja: http://www.jurnaljokosuseno.blogspot.comUnknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-63739745985014092182011-02-16T17:12:00.000+07:002011-02-16T17:14:31.412+07:00Outbond Santri Abu BakarOUTBOND Menjelang Ujian Nasional<br /><br />Saya, setelah sempat berdiskusi dengan Ustadz Yazid dan Bu Nina (mama Indana), mengusulkan kepada segenap orang tua santri Asrama Abu Bakar (dan asrama Ali khusus kelas 9), sebelum anak-anak kita melaksanakan Ujian Nasional pada bulan April nanti, kita adakan suatu kegiatan.<br /><br />Tujuan kegiatan ini antara lain:<br />- mengurangi ketegangan (nervous) anak2 dalam menghadapi ujian<br />- memberikan dorongan semangat (motivasi) bahwa kita, para orang tua, selalu mendukung mereka..<br />- memberikan tambahan gizi...<br />- mempertebal semangat persaudaraan dan sportivitas<br />- dan masih ada lagi hlo..<br /><br />Oleh karena itu kami mengharap bantuan dan partisipasi segenap orang tua untuk kelancaraan pelaksaan rencana acara ini. Adapun dukungan yang kami butuhkan antara lain:<br /><br />- ide/usulan2 terkait dengan logistik (dana, makanan, hadiah dll)<br />- kepanitiaan (dalam outbond tersebut dibutuhkan sekurang-kurangnya 12 orang sebagai penanggungjawab area/titik TKP)<br />- memberi semangat anak2<br />- dan lain-lain tentunya..<br /><br />Sedangkan materi outbond itu sendiri insya Allah memenuhi unsur-unsur sbb:<br />- petualangan<br />- kebersamaan<br />- analisis<br />- keuletan<br />- kedisiplinan<br />- keceriaan<br />- lainnya masih ada, tapi lagi dipikirin hehehee<br /><br />Silakan berlomba-lomba untuk berpendapat dan memberi usulan.<br /><br />Mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan.<br /><br />Wassalam.<br /><br />Joko SusenoUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-29561593197080736422010-12-29T09:17:00.000+07:002010-12-29T09:18:09.312+07:00GARUDA Pantas Jaya(Lagu: Garuda Pancasila)<br /><br /><br />GARUDA pantas jaya<br />Aku tetap mendukungmu<br />Patriot bangsa ini<br />Teruslah berjuang TIMNASku<br /><br />Timnas menang kita pun senang<br />Timnas kalah kita tak lelah<br />Tetap kan mendukungmu<br />Ayo maju maju<br />Ayo maju maju<br />Ayo maju maju <br /><br />Oleh: Joko Suseno <br />(http://jurnaljokosuseno.blogspot.com)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-35316150083463973992010-10-27T13:15:00.001+07:002010-10-27T13:17:21.769+07:00Aku Ingin Mati Seperti Mbah MarijanHari ini ada berita bahwa Mbah Marijan atau nama lengkapnya Mas Penewu Surakso Hargo ditemukan meninggal dunia dalam posisi bersujud.<br /><br />Mbah Marijan yang dikenal luas sebagai juru kunci atau penjaga Gunung Merapi, gunung paling aktif di dunia yang terlelak di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah ini, meninggalkan banyak kisah menarik, ini kalau ingin menghindari kata kontroversial.<br /><br />Terlepas dari apa dan siapa Mbah Marijan ini, posisi sujud saat beliau wafat ini yang lebih menarik perhatianku.<br /><br />Andai, ini hanya andai, aku bisa memilih waktu dan kondisi saat meninggal, maka aku mau mati dalam kondisi sujud di akhir sholat subuh, pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dan saat itu adalah lailatul qodar. Indah nian bukan?<br /><br />Jangan sampai aku mati, amit-amit, saat berdua dengan perempuan bukan muhrim, di dalam mobil di Ancol atau di hotel. Atau mati saat di penjara karena kasus korupsi. Atau mati disambar petir. Atau karena kecemplung di septic tank. Atau karena menelan manggis dan nyangkut di tenggorokan. Kejadian yang terakhir ini sebenarnya pernah aku alami dan tidak ingin-ingin lagi.<br /><br />Ini hanya andai. Seandainya. Karena kita semua tahu bahwa tidak seorangpun bisa memilih cara mati, kapan mau mati, atau bagaimana posisi kita ketika mati. Yang bisa kita lakukan adalah sebisa mungkin menghindari berbuat maksiat, sehingga kita akan terhindar dari mati dalam kondisi sedang berbuat maksiat. Setuju kan kawan?<br /><br />Innalillahi wa innailaihi roji’un.<br />Semoga Mbah Marijan dan teman-teman jurnalis serta semua korban bencana, baik bencana letusan Gunung Merapi, bencana tsunami di Mentawai, atau korban banjir di Jakarta dan sekitarnya, mendapat kemuliaan dari Allah swt.Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-74500104694530613462010-10-27T13:15:00.000+07:002010-10-27T13:16:13.405+07:00Aku Ingin Mati Seperti Mbah MarijanUnknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-22648647575027572872010-10-24T10:55:00.000+07:002010-10-24T11:22:19.411+07:00Masa Tersulit Dalam Sejarah HidupkuGajiku sekitar Rp.300ribu sebulan. Walau masih bujang, namun untuk hidup di ibukota ini tentu sangat berat dengan gaji sekecil itu. Kala itu sekitar tahun 1993.<br /><br />Selepas pindah dari numpang tinggal di Cibubur di rumah paman, adik ibuku, aku ngontrak rumah di daerah Pramuka Jayasari, Salemba, bareng pamanku yang lain, adik Bapakku. Tidak selang berapa lama, pamanku ini memutuskan untuk menikah.<br /><br />Untuk beberapa waktu aku masih sempat tinggal bareng mereka. Saling sharing, bayar kontrakan bersama. Namun ketika pada akhirnya mereka memutuskan untuk pindah kontrakkan di Kedoya, aku jadi bingung.<br /><br />Aku memang kuliah di daerah Grogol, tapi kerjaku di daerah Setiabudi, di jalan Sudirman. Kedoya dekat dengan Grogol, tetapi terlalu jauh dengan Sudirman. Mau kos atau kontrak rumah sendiri rasanya terlalu berat. Dengan gaji sekecil itu, berat sekali menghidupi diri sendiri. Hanya untuk makan dan tranport saja sangat berat. Walaupun kuliah gratis, karena beasiswa, tetapi bis atau angkot tidak ada yang gratis.<br /><br />Entah bagaimana awalnya, aku jadi teringat teman-teman pamanku. Mereka tinggal di mess perusahaan. Tentu gratis. Aku beranikan diri untuk mendatangi mereka. Di antara mereka itu, Mas Didik yang paling aku kenal. Aku bilang, aku mau numpang tinggal beberapa waktu dengan mereka. <br /><br />Sejak saat itu, setiap pagi aku jalan kaki dari jalan pulo macan lima di Tomang ke arah Grogol untuk berangkat ke kantor di Sudirman. Naik bis 213 berimpitan dengan para copet. Pulang dari kantor begitu juga. Pergi kuliah dulu di Grogol. Selesai kuliah pulang ke Tomang dengan berjalan kaki. Makan? Sangat tidak teratur. Selalu was-was duitku tidak akan cukup sampai gajian bulan berikutnya.<br /><br />Alhamdulillah, masa itu telah jauh berlalu. Tapi tidak akan pernah terlupakan. Tidak akan pernah. Dengan begitu maka selalu terpupuk rasa syukurku dengan apa yang telah Allah berikan kepadaku kini.<br /><br />Terima kasih Mas Didik. Terima kasih teman-teman di mess Tomang.<br /><br />Terima kasih ya Allah telah Engkau lewatkan aku dari masa tersulit itu. Semoga roda hidupku tidak Engkau putar balik ke arah itu. Juga bagi anak-anak dan cucu-cucuku.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-64152808076853006712010-10-08T22:50:00.000+07:002010-10-08T23:26:26.941+07:00Kado Ultah Tak Terlupakan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxUpqC008JSg0WQaPIqZhZ-_PRX57uH9-FhMwTOXBei2G3RuRQP4M3ocLQkFFBfZvtCUXuOB2TsBtibF26mvDc07694Lse6AAtkEYi2ZFWKx-uVQDr__qgMaSeAgDcOFNN7HxKagIdrXY/s1600/Foto+Dinda+Sebelum+Diculik.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxUpqC008JSg0WQaPIqZhZ-_PRX57uH9-FhMwTOXBei2G3RuRQP4M3ocLQkFFBfZvtCUXuOB2TsBtibF26mvDc07694Lse6AAtkEYi2ZFWKx-uVQDr__qgMaSeAgDcOFNN7HxKagIdrXY/s200/Foto+Dinda+Sebelum+Diculik.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5525710061370693778" /></a><br />Hari Kamis, 7 Oktober 2010, genap umurku 40 tahun.<br /><br />Sore, menjelang waktu maghrib, selepas ngaji di masjid Jabal al Rahmah, kawasan Alam Asri, Vila Dago, Pamulang, Tangerang Selatan, sesuatu terjadi pada anak gadisku, Dinda.<br /><br />Dalam perjalanan pulang dari masjid, Dinda melihat Afi di kejauhan. Afi adalah adik kelas kakanya, Estu, sewaktu sekolah di SD al Zahra dulu (saat ini Afi kelas 2 SMP). Rupanya Dinda datang mendatangi Afi. Di taman dekat rumah Afi, mereka sempat berfoto-foto ria dengan HP. <br /><br />Setelah mereka berpisah, ada seorang perempuan pengendara motor bilang mau menitipkan undangan untuk Bu Tatik. Diajaknya Dinda untuk mengambil undangan di rumahnya, begitu katanya. Entah bagaimana, Dinda mau saja. Mungkin karena bahasanya mau minta tolong. Ada kata-kata menyihir mungkin. Semacam magic word. Akhirnya diajaklah Dinda ke "rumahnya". Rupanya, saat Afi dan Dinda bercengkerama itu, tanpa mereka sadari ada sepasang mata dibalik helm gelap yang sedang menanti kelengahan.<br /><br />Sambil jalan keluarlah berbagai bujuk rayu. Antara lain, minta agar kalung dilepas dan bersama hp, dimasukkan ke dalam tas punggung batiknya Dinda. Katanya, adiknya mau juga membeli hp seperti yang Dinda punya.<br /><br />Sampai di suatu tempat di kawasan Pamulang 2, Dinda diminta turun dengan alasan mau mengambil undangan dan menjemput adiknya. Tas punggung batik Dinda berisi buku iqro', kalung dan hp dibawanya. Mau dikasih lihat adiknya, katanya. Dinda tidak berdaya.<br /><br />Begitulah, akhirnya Dinda ditinggal kabur sendirian di pinggir jalan. jauh dari rumah. Bahasa apa yang pas untuk tindakan seperti ini selain menculik? <br /><br />Anak perempuan kecil umur 8 tahun (sebenarnya badanya sih tidak kecil), hanya bisa menangis.<br /><br />Untungnya ada orang baik hati mengantarkannya ke rumah. Alhamdulillah, Dinda selamat tidak ada cacat dan luka. Hanya ada sedikit trauma yang tersisa.<br /><br />Saya ingin berbagi kisah ini agar kita menjadi lebih hati-hati dan waspada dalam menjaga anak-anak kita.<br /><br />Kisah yang tidak pernah akan bisa terlupakan. Kado ulang tahun Dinda untuk bapaknya, ternyata sebuah kisah yang nyaris membuat kedua orangtuanya bersedih berkepanjangan.<br /><br />Alhamdulillah, terima kasih ya Allah telah Engkau kembalikan anakku.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-67491290347940044372010-09-08T04:10:00.001+07:002010-09-08T05:04:39.123+07:00Sebelum saya Mumpung, maka saya Mohon Maaf<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX0SWk_ZCcQSprRLf6jPcBWdauUNFD1nLo2m6f9JFMnYMNBfH42_dBpu7x56mcywsfokOd3N7eHMQ6h0xA2n1Ucgx0ags4nvzv2-8FakLO6WPSw3E8CTk-GG17EbkWX7nY1AlM99RnUGM/s1600/CIMG0285.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX0SWk_ZCcQSprRLf6jPcBWdauUNFD1nLo2m6f9JFMnYMNBfH42_dBpu7x56mcywsfokOd3N7eHMQ6h0xA2n1Ucgx0ags4nvzv2-8FakLO6WPSw3E8CTk-GG17EbkWX7nY1AlM99RnUGM/s200/CIMG0285.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5514283945152992226" /></a><br />Sahabat dan Saudaraku,<br /> <br />Sebelum saya terlalu sibuk dengan persiapan mudik malam ini <br />Sebelum saya mengambil cuti esok hari <br />Sebelum saya berdesakan di jalan raya pantura bersama ribuan atau bahkan jutaan kendaraan lain dalam pawai tradisional tahunan<br />Sebelum saya keburu tidak sempat<br />Sebelum semua menjadi terlalu terlambat<br /> <br />Mumpung saya masih bisa online<br />Mumpung sinyal belum terlalu krodit<br />Mumpung suasana hati masih utuh terjaga<br />Mumpung masih bisa menyusun kalimat dengan lebih tenang, hati-hati dan tidak terburu-buru<br /> <br />Maka ijinkanlah saya menyapa lebih dini<br />Maka bolehlah saya mendahului berbagi salam<br />Maka dengan segala kerendahan hati saya menyampaikan<br /> <br />Taqoballahu Minna Waminkum Siyamana Wasiyamakum <br />Minal Aidin Walfaizin <br />Mohon segala kesalahan dan kekhilafan dapat dimaafkan<br />Dan semoga Allah swt mengampuni kita semua serta memberi berkah untuk seluruh jalan hidup kita<br />Mudah-mudahan silaturahmi kita akan selalu terjaga, melintasi ruang, jarak, dan waktu<br /> <br /> <br />Amin yaa robbal alamin..<br /> <br />Saya dan segenap keluarga saya<br />Joko SusenoUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-85756545120290039232010-08-18T19:56:00.000+07:002010-08-18T21:53:56.966+07:00Ingin Mati Seperti Saat Lahir<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCsydWLqZRQLcG_HiMk10sY6Hc3S3Sn53dbtV3pfQ1k_sAZN7kD6ecrL5Xp6iqGs37HZNRdZbICHNknYS3LD7AoLqM68MOSTCIKcDUzLBAjd4OvXWGcGz0kZA97K6ocpSHEPsNn3Telwo/s1600/Sarapan+di+Saung+NF+pas+Ultah+Mama.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 130px; height: 98px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCsydWLqZRQLcG_HiMk10sY6Hc3S3Sn53dbtV3pfQ1k_sAZN7kD6ecrL5Xp6iqGs37HZNRdZbICHNknYS3LD7AoLqM68MOSTCIKcDUzLBAjd4OvXWGcGz0kZA97K6ocpSHEPsNn3Telwo/s200/Sarapan+di+Saung+NF+pas+Ultah+Mama.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5506760391142794210" /></a><br />Seorang anak bercerita kepada ustadzah tentang Ibu-nya:<br /><br />Ibu-ku sepanjang hidupnya tidak memiliki apapun kecuali 2 buah baju,satu dipakai sementara yg lain ia cuci,ia juga mempunyai 2 buah kerudung,mukena,sepasang sandal,sebuah sisir,cermin,piring,al-qur’an,tasbih dan sejadah.<br /><br />Beliau tidak memiliki uang,perhiasan,rumah,barang dan perabotan apapun.<br /><br />Saat ini ibuku tinggal dg kakak tertua-ku,bila salah satu anak-nya memberi uang dia akan menerima dg senang hati dan mendoa-kan_nya dan keesokan hari-nya uang tsb sudah tidak ada ditangannya.<br /><br />Beberapa hari lalu ibu-ku mendapat hadiah selembar kain dan menyampaikannya kepada-ku:<br />Jika umur-ku sampai ramadhan tahun ini tolong jahitkan sbg pengganti mukena yg lama jika tidak,tolong berikan kepada si-fulanah yg rumahnya diujung jalan,kulihat mukena yg dikenakan-nya sudah usang…<br /><br />Ustadzah…, Ibu-ku meninggal 3 hari lalu….aku mohon ustadzah dapat sbg saksi untuk ibu-ku beliau telah berhasil menjalani hidup seperti yg diinginkannya…setiap kali aku protes atas cara hidup-nya beliau berkata:<br />"Tahukah kau nak…cita-cita ku termasuk golongan orang yg diceritakan oleh nabi Muhamad SAW saat proses hisab masih berlangsung dan shirotol mustaqim masih dibentangkan,ada kelompok orang yg telah menanti Nabi Muhamad SAW di pintu2 surga hingga malaikat bertanya:<br />Siapakah kalian yg telah berada disini padahal proses hisab masih berlangsung dan belum selesai?<br />Kami adalah kelompok orang dari umat Nabi Muhamad SAW yg keluar dari dunia seperti kami masuk kedalam-nya,tak ada yg harus dihisab…jawab mereka…"<br /><br />Ibu-ku berkata: "Anak-ku,aku ingin keluar dari dunia ini tanpa membawa apapun kecuali sekedar yg aku perlukan untuk bertahan hidup sehingga tak ada proses hisab yg panjang menanti ku…".<br /><br />Begitu selalu jawaban Ibu-ku ustadzah…aku bercerita pada-mu agar kelak engkau berkenan menjadi saksi kebaikannya…<br /><br />(cerita dari: 9 kisah wanita salehah:Halimah Alaydrus) <br /><br />Semoga Allah senantiasa menambah nikmat Iman,Islam,Sehat,Rizki dan kebahagian untuk kita & Keluarga,…..amiiin…… <br /><br />Dikisahka kembali oleh Teh Mila Mahlia.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-11752960470005520952010-06-24T20:52:00.000+07:002010-06-24T20:54:23.474+07:00SMS dari Bu Yan, Ngempon, ParakanBerikut ini SMS dari Bu Yan, orang tua asuh dari sekian banyak anak2 keluarga kurang mampu. <br />Sms dalam bahasa jawa, namun demi memudahkan teman2 semua, saya alih bahasakan (dengan beberapa editan yg tidak mengurangi makna) sbb:<br /><br />Assalamu’aalaikum wr wb.<br />Mohon ijin untuk menyampaikan hal ini, mungkin (bisa jadi akan terkesan) kurang pantas, kami harap dapat dipahami, karena memang keadaan kami yang mengharuskan kami untuk demikian. Apabila Bapak/Ibu berkenan, dan juga apabila ada serep/lebih, apakah bisa kami diberi pinjam laptop untuk Wiwit yang saat ini kuliah di STAN. Dia tinggal 1,5 tahun lagi akan selesai. Segera setelah laptop selesai digunakan, nanti dikembalikan. Kami tidak sanggup untuk membelikan, padahal anaknya sangat memerlukan. Kami juga harus menyediakan uang untuk bayar kost, tapi Alhamdulillah sudah dapat. Wiwit pulang sambil nangis. Terima kasih banyak. Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila kurang berkenan.<br /><br />Apakah ada di antara panjenengan/ teman2 di sini yang bisa membantu kesulitan Bu Yan ini? Bila ada yang ingin berhubungan langsung dengan Bu Yan, silakan kontak japri ke saya.<br />Note: sekedar mengingatkan saja, dulu saya pernah kirim e-mail di bawah ini ke beberapa milis temanggung..<br /><br /><br /> Pada 14 April 2009 22:42, joko suseno <jokosuseno34@yahoo.com> menulis:<br />Masih inget Nanang yang pernah muncul di Kick Andy kan?Inget Bu Yan juga?Nanang hanyalah salah satu dari sekian banyak anak-anak yang semula tidak masuk hitungan. Miskin dalam arti yang sebenar-benarnya. Memang apa sih sebenarnya arti miskin? Ah, kita bukan sedang ingin membahas itu.Ketekunan, keuletan, ketelatenan Bu Yan telah mengantarkan banyak anak-anak Temanggung yang dalam posisi sangat tidak beruntung itu menjadi mempunyai harapan lagi untuk menganyam kembali cita-cita mereka. Merenda kembali mimpi-mimpi mereka. Menjadi sebagian dari orang-orang terbaik di negeri ini. Walaupun, ini masih saja, hambatan dan kendala tidak pernah berhenti menyambangi mereka.Seperti halnya saat ini.SMS Bu Yan mengabarkan bahwa salah satu anak asuh beliau (beliau selalu menggunakan istilah anak saya), Wijayanti, yang karena usaha dan jerih payah yang luar biasa bisa memperoleh bea siswa untuk kuliah di STAN, tidak lama lagi akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membayar uang kos dan biaya hidup selama setahun kedepan. Angka Rp.3juta yang diharapkan Bu Yan.Melalui SMS ke saya, Bu Yan mengetuk pintu hati kita semua untuk meringankan beban yang sekian lama selalu dicoba beliau atasi sendiri dengan caranya.Ini mungkin salah satu cara Tuhan untuk lebih mendekatkan kita kepada-Nya.Kita bantu semampu kita yuk. Seribu, dua ribu, lima ribu, seratus ribu, atau berapapun.. Silakan transfer ke rekening di bawah ini, lalu tolong SMS ke saya untuk konfirmasi: 0816.811.330 atau (021) 71525620 <br />No. 6760.151.899Bank BCA An. Ismawati<br />No. 155.00.0094723.7Bank MandiriAn. RPH Listyarini<br /><br />oh iya, Bu Yan juga ingin membagi kabar gembira yaitu 2 orang anak asuh beliau yang lain, Husen dan Iwan diterima di FMIPA UGM dengan bebas biaya.<br />Wassalam.<br /> <br />Joko Suseno<br /> Wong Kranggan<br />tinggal di PamulangUnknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4725471632671566780.post-86130879223005930722010-06-12T22:13:00.000+07:002010-06-12T22:41:22.215+07:00Sawahku Semakin SempitMbah buyutku punya sawah sangat besar. Kira-kira luasnya 10 hektar. Sawah seluas itu kemudian dibagi-bagikan kepada kesepuluh orang anaknya, seorang di antara mereka adalah kakekku. Betul, masing-masing kebagian 1 hektar. <br />Sekarang giliran kakekku yang membagi sawahnya yang 1 hektar itu untuk 5 orang anaknya, termasuk bapakku di antaranya. Tentu tidak seberapa luas. Nah, bila nanti tiba waktu bapakku akan membagikan sawahnya yang sudah tidak seberapa luas itu kepada ketiga anak-anaknya, tentu menjadi semakin sempit lagi.<br />Begitulah. Ketika seluruh sawah yang 10 hektar itu ditanami padi, apabila dilihat secara keseluruhan mungkin tidak terlalu nampak menyusut. Tapi mari kita coba pikir sebentar, ketika kakek buyutku punya 10 hektar sawah, yang butuh diberi makan hanya 12 mulut, yaitu dia sendiri berikut istri dan ke-10 orang anak-anaknya. Tetapi ketika anak-anaknya kawin dan beranak pinak, maka jumlah mulut yang mesti diberi makan dari 10 hektar sawah ini menjadi semakin banyak. Dari 12 menjadi 22, kemudian menjadi 70, dan akhirnya menjadi 300 mulut. Ini untuk sekedar menyederhanakan hitung-hitungan.<br /><br />Sawah tidak akan bertambah luas. Tidak akan pernah. Sawah tidak bisa dibuat melayang seperti jalan layang, atau dibuat di bawah tanah seperti basemen yang dipunyai gedung bertingkat. Setidak-tidaknya teknologi saat ini belum mampu untuk membuat yang seperti itu. Semakin sempit sudah pasti, karena manusia yang beranak-pinak membutuhkan tanah untuk membuat rumah.<br /><br />Nah, bila tiba saatnya nanti ketika manusia sudah 4-5 kali lipat jumlahnya dari saat ini, sedangkan sawah-sawah sudah tinggal 1/4 luas saat ini, sanggupkah kita membayangkan anak cuku kita nanti akan makan apa? Bayangkan jumlah manusia di dunia ini ada 20 milyar.<br /><br />Kapankah waktu itu akan datang? Mungkin tidak terlalu lama lagi. Mungkin, bahkan kita pun masih akan sempat merasakan saat di mana harga sekilo beras lebih mahal dari sekilo emas murni sekalipun.<br /><br />Anda prihatin? Saya iya...<br />Mari berbuat sesuatu...Unknownnoreply@blogger.com0