Perjalanan ke dusun Senden, desa Jambon, kecamatan Gemawang, Temanggung adalah perjalanan yang mengasyikkan. Iya, ada tugas dari LZT untuk menemukan Miyanti. Seorang ketua RW di dusun itu, Maryono, mengirim proposal bantuan dana pendidikan ke sekretariat LZT di perumahan Taman Royal, Tangerang.
Miyanti Rahayu, 15 tahun, anak pertama dari 3 bersaudara, anak pasangan Nariyono dan Irahayu, telah lulus dari SMP Muhamadiyah 5 Kandangan. Dengan NEM 33 koma sekian, dari 4 mata pelajaran, Miyanti memperoleh nilai 10 untuk pelajaran matematika. Mungkin bukan nilai yang fantastis untuk ukuran anak perkotaan, tetapi untuk anak dari pelosok pedesaan dengan perekonomian keluarga yang sangat jauh dari berkecukupan, nilai itu tentu saja menjadi istimewa.
Dengan berbekal SMS dari Ketua LZT, akhirnya rumah orang tua Miyanti berhasil kami temukan. Sungguh dari rumah yang sangat sederhana itu, lahir seorang anak berotak cerdas tentulah sangat membanggakan kedua orang tuanya. Namun menjadi menyedihkan dan memprihatinkan ketika untuk mendapatkan biaya melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi ternyata mengalami banyak kendala. Bahkan untuk sekedar mengambil ijazah kelulusan dari SMP Muhammadiyah 5 sebesar Rp.200.000,- pun belum mampu.
Berbekal kunjungan itu dan dari hasil rapat pengurus secara on line, LZT setuju untuk membantu biaya pendaftaran sekolah di SMK Temanggung (STM Pertanian Maron, Temanggung) sebesar Rp.2.500.000,- Untuk biaya-biaya berikutnya (transportasi, SPP, dll) orang tua Miyanti berjanji untuk mengusahakan sendiri semaksimal mungkin. Dan akhirnya saat ini Miyanti Rahayu telah kembali sekolah.
Sekolah gratis? Tidak juga ya…
Sekolah, harus bisa. Insya Allah, yang ini mudah-mudahan benar.
Miyanti Rahayu, 15 tahun, anak pertama dari 3 bersaudara, anak pasangan Nariyono dan Irahayu, telah lulus dari SMP Muhamadiyah 5 Kandangan. Dengan NEM 33 koma sekian, dari 4 mata pelajaran, Miyanti memperoleh nilai 10 untuk pelajaran matematika. Mungkin bukan nilai yang fantastis untuk ukuran anak perkotaan, tetapi untuk anak dari pelosok pedesaan dengan perekonomian keluarga yang sangat jauh dari berkecukupan, nilai itu tentu saja menjadi istimewa.
Dengan berbekal SMS dari Ketua LZT, akhirnya rumah orang tua Miyanti berhasil kami temukan. Sungguh dari rumah yang sangat sederhana itu, lahir seorang anak berotak cerdas tentulah sangat membanggakan kedua orang tuanya. Namun menjadi menyedihkan dan memprihatinkan ketika untuk mendapatkan biaya melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi ternyata mengalami banyak kendala. Bahkan untuk sekedar mengambil ijazah kelulusan dari SMP Muhammadiyah 5 sebesar Rp.200.000,- pun belum mampu.
Berbekal kunjungan itu dan dari hasil rapat pengurus secara on line, LZT setuju untuk membantu biaya pendaftaran sekolah di SMK Temanggung (STM Pertanian Maron, Temanggung) sebesar Rp.2.500.000,- Untuk biaya-biaya berikutnya (transportasi, SPP, dll) orang tua Miyanti berjanji untuk mengusahakan sendiri semaksimal mungkin. Dan akhirnya saat ini Miyanti Rahayu telah kembali sekolah.
Sekolah gratis? Tidak juga ya…
Sekolah, harus bisa. Insya Allah, yang ini mudah-mudahan benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar