Bismillah.
Saya ingin berwasiat kepada istriku, anak-anakku, Ibu dan Bapakku, serta adik-adik dan kakakku. Juga untuk kalian semua.
Semerti kita semua tahu bahwa umur itu di tangan Allah swt. Itu betul-betul hak prerogatif yang tidak seorang pun bisa menggugatnya. Namun sudah tahu demikian, kita seringkali masih merasa tidak rela bila Allah akan menjalankan hak prerogatifnya itu.
Maka dari itu saya ingin berwasiat di sini. Bila waktunya tiba, Allah mengirimkan utusannya si malaikatul maut untuk mencabut nyawa saya mendahaului kalian semua, maka saya ingin kalian menjalankan ini.
Istriku, jadilah wanita yang kuat. Beri contoh dan teladan anak-anakmu agar mereka juga menjadi pribadi-pribadi yang kuat, tapi juga santun, lemah lembut, baik pada semua orang, menjaga rasa malu, dan takut hanya sama Allah ta’ala. Kalau suatu saat Mama berfikir bahwa menikah lagi akan membuat Mama lebih tenang menjalani hidup, terlebih apabila anak-anak kita jauh karena harus sekolah atau bekerja, misalnya, jalani saja. Niatkan semata-mata hanya untuk mendapat ridho Allah. Pilihlah laki-laki yang menjaga sholatnya, itu saja cukup.
Mas Estu, Papa selalu bangga sama Mas. Papa tidak terlalu ingin Mas jadi orang hebat dalam segala hal. Buat Papa, cukuplah Mas jadi orang hebat di mata Allah saja. Pendidikan dan kehidupan pesantren yang Mas jalani selama ini, Papa sangat yakin akan menjadi bekal yang sempurna bagi Mas untuk menjalani kehidupan Mas nanti. Kehidupan di dunia dan di akhirat kelak. Jadilah orang yang lemah lembut, santun, baik pada semua orang, jaga rasa malu, disiplin, bekerja keras, dan takutlah pada Allah saja. Dengan itu semua Papa yakin, apapun yang Mas ingin raih, insya Allah akan tercapai.
Ade ntes, Dindanya Papa. Princess tercantik yang pernah Allah ciptakan di dunia ini. Ade itu anak hebat. Pinter. Hanya Papa sangat berharap agar Ade tidak lagi marah-marah, galak, dan malas. Anak pintar sebesar Ade bisa pakai baju sendiri, ambil barang-barang sendiri, susun jadwal sendiri, mandi sendiri. Jangan terlalu banyak makan, karena kalau sudah terlanjur gendut, akan susah untuk menguruskannya lagi. Jangan terlalu sering jajan di sekolah. Lebih sehat makanan dari rumah. Perbanyak hafalan al Qur’annya, karena ternyata Ade tahu bahwa ketika Ade mau benar-benar menghafal, semua terasa begitu mudah. Tahu-tahu Ade sudah hafal satu surat yang terdiri dari belasan ayat dalam waktu singkat. Ade beda dengan Mas, tapi sayangnya Papa sama. Jadilah anak yang menyenangkan orang banyak ya Nak. I love you.
Bu’e, kalau ternyata ketika Bu’e baca wasiat ini saya mendahului Bu’e, maka tolong ikhlaskan saja. Jangan saya ditangisi. Kalau boleh saya hanya ingin minta Bu’e selalu membacakan surat la Fatikhah 5 kali sehari setiap kali habis sholat. Itu saja. Yang lain, beri senyum pada semua orang, toh tidak perlu beli. Jangan beri orang prengutan, karena toh tidak ada manfaatnya.
Bapak, banyak hal baik yang saya dapat dari Bapak. Saya bangga sama Bapak. Ada juga beberapa hal yang rasanya tidak perlu saya ikuti dari Bapak, misalnya rasa kurang percaya diri. Tapi di atas itu semua, saya tidak pernah menyesal menjadi anak Bapak. Doakan saya selalu Pak, supaya nanti Allah pertemukan kita di syurga.
Adik-adikku semua, hidup ini memang sering kali tidak indah. Kadang terasa begitu berat dan kadang menyakitkan. Hanya dengan berserah diri kepada Allah sajalah maka kita akan bisa menjalani semua ini dengan ikhlas. Jangan pernah sekalipun meninggal Allah, maka niscaya Allah tidak akan pernah meninggalkan kita. Berdoalah, maka Allah akan memberikan yang kita minta. Kalau tidak sekarang, suatu hari ini nanti. Pasti. Karena Allah itu Maha Menepati Janji.
Mbake, beban di hati saya yang sekian lama terpendam, alhamdulillah hilang sudah. Setelah sekian lama cobaan demi cobaan silih berganti, sekarang karunia dan berkah Allah sudah kamu rasakan. Bersyukurlah, karena dengan bersyukur Allah akan melipatgandakan nikmat yang sudah kita terima. Percayalah.
Untuk semuanya, maafkan semua kesalahan dan kekhilafan saya. Mohon ikhlaskan kalau saya pernah punya hutang tetapi lupa untuk melunasinya, dalam bentuk apapun. Termasuk janji-janji saya yang belum sempat terbayar.
Saya titipkan anak-anak saya, Muhammad Estu Kresnha Prameswara dan Aisyah Estu Dhannoviandra Prameswara. Tolong ingatkan mereka jika suatu hari nanti kalian dapati mereka lalai atau melenceng dari nilai-nilai Islami.
Itu saja ya. Saya pamit ya. Assalamu’alaikum.
Saya ingin berwasiat kepada istriku, anak-anakku, Ibu dan Bapakku, serta adik-adik dan kakakku. Juga untuk kalian semua.
Semerti kita semua tahu bahwa umur itu di tangan Allah swt. Itu betul-betul hak prerogatif yang tidak seorang pun bisa menggugatnya. Namun sudah tahu demikian, kita seringkali masih merasa tidak rela bila Allah akan menjalankan hak prerogatifnya itu.
Maka dari itu saya ingin berwasiat di sini. Bila waktunya tiba, Allah mengirimkan utusannya si malaikatul maut untuk mencabut nyawa saya mendahaului kalian semua, maka saya ingin kalian menjalankan ini.
Istriku, jadilah wanita yang kuat. Beri contoh dan teladan anak-anakmu agar mereka juga menjadi pribadi-pribadi yang kuat, tapi juga santun, lemah lembut, baik pada semua orang, menjaga rasa malu, dan takut hanya sama Allah ta’ala. Kalau suatu saat Mama berfikir bahwa menikah lagi akan membuat Mama lebih tenang menjalani hidup, terlebih apabila anak-anak kita jauh karena harus sekolah atau bekerja, misalnya, jalani saja. Niatkan semata-mata hanya untuk mendapat ridho Allah. Pilihlah laki-laki yang menjaga sholatnya, itu saja cukup.
Mas Estu, Papa selalu bangga sama Mas. Papa tidak terlalu ingin Mas jadi orang hebat dalam segala hal. Buat Papa, cukuplah Mas jadi orang hebat di mata Allah saja. Pendidikan dan kehidupan pesantren yang Mas jalani selama ini, Papa sangat yakin akan menjadi bekal yang sempurna bagi Mas untuk menjalani kehidupan Mas nanti. Kehidupan di dunia dan di akhirat kelak. Jadilah orang yang lemah lembut, santun, baik pada semua orang, jaga rasa malu, disiplin, bekerja keras, dan takutlah pada Allah saja. Dengan itu semua Papa yakin, apapun yang Mas ingin raih, insya Allah akan tercapai.
Ade ntes, Dindanya Papa. Princess tercantik yang pernah Allah ciptakan di dunia ini. Ade itu anak hebat. Pinter. Hanya Papa sangat berharap agar Ade tidak lagi marah-marah, galak, dan malas. Anak pintar sebesar Ade bisa pakai baju sendiri, ambil barang-barang sendiri, susun jadwal sendiri, mandi sendiri. Jangan terlalu banyak makan, karena kalau sudah terlanjur gendut, akan susah untuk menguruskannya lagi. Jangan terlalu sering jajan di sekolah. Lebih sehat makanan dari rumah. Perbanyak hafalan al Qur’annya, karena ternyata Ade tahu bahwa ketika Ade mau benar-benar menghafal, semua terasa begitu mudah. Tahu-tahu Ade sudah hafal satu surat yang terdiri dari belasan ayat dalam waktu singkat. Ade beda dengan Mas, tapi sayangnya Papa sama. Jadilah anak yang menyenangkan orang banyak ya Nak. I love you.
Bu’e, kalau ternyata ketika Bu’e baca wasiat ini saya mendahului Bu’e, maka tolong ikhlaskan saja. Jangan saya ditangisi. Kalau boleh saya hanya ingin minta Bu’e selalu membacakan surat la Fatikhah 5 kali sehari setiap kali habis sholat. Itu saja. Yang lain, beri senyum pada semua orang, toh tidak perlu beli. Jangan beri orang prengutan, karena toh tidak ada manfaatnya.
Bapak, banyak hal baik yang saya dapat dari Bapak. Saya bangga sama Bapak. Ada juga beberapa hal yang rasanya tidak perlu saya ikuti dari Bapak, misalnya rasa kurang percaya diri. Tapi di atas itu semua, saya tidak pernah menyesal menjadi anak Bapak. Doakan saya selalu Pak, supaya nanti Allah pertemukan kita di syurga.
Adik-adikku semua, hidup ini memang sering kali tidak indah. Kadang terasa begitu berat dan kadang menyakitkan. Hanya dengan berserah diri kepada Allah sajalah maka kita akan bisa menjalani semua ini dengan ikhlas. Jangan pernah sekalipun meninggal Allah, maka niscaya Allah tidak akan pernah meninggalkan kita. Berdoalah, maka Allah akan memberikan yang kita minta. Kalau tidak sekarang, suatu hari ini nanti. Pasti. Karena Allah itu Maha Menepati Janji.
Mbake, beban di hati saya yang sekian lama terpendam, alhamdulillah hilang sudah. Setelah sekian lama cobaan demi cobaan silih berganti, sekarang karunia dan berkah Allah sudah kamu rasakan. Bersyukurlah, karena dengan bersyukur Allah akan melipatgandakan nikmat yang sudah kita terima. Percayalah.
Untuk semuanya, maafkan semua kesalahan dan kekhilafan saya. Mohon ikhlaskan kalau saya pernah punya hutang tetapi lupa untuk melunasinya, dalam bentuk apapun. Termasuk janji-janji saya yang belum sempat terbayar.
Saya titipkan anak-anak saya, Muhammad Estu Kresnha Prameswara dan Aisyah Estu Dhannoviandra Prameswara. Tolong ingatkan mereka jika suatu hari nanti kalian dapati mereka lalai atau melenceng dari nilai-nilai Islami.
Itu saja ya. Saya pamit ya. Assalamu’alaikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar