Dinda, peri kecilku.
Nak, ngikutin berita tentang Manohara kan? Kasihan ya nak. Kita mesti bersimpati untuk penderitaan yang dia alami. Di usia yang masih semuda itu dia mesti didera dengan kesulitan dan penderitaan yang menyakitkan. Kita doakan dia yuk, agar masalah yang dia hadapi bisa segera terselesaikan.
Dinda, anakku.
Manohara pasti punya impian. Semua orang boleh punya impian. Begitupun engkau anakku, tentu boleh juga punya impian. Apakah impianmu ingin seperti Manohara? Ingin mendapatkan seorang pangeran rupawan nan hartawan..? Tentu boleh saja nak. Namun ingat satu hal nak, bahwa segala sesuatu yang duniawi tidak menjamin engkau akan berbahagia kelak. Sama halnya seperti yang saat ini dialami oleh Manohara, ternyata bersuamikan seorang pangeran kaya tidak menghadirkan kebahagiaan.
Dinda, putriku.
Bila kelak Allah jumpakan engkau dengan pujaan hatimu, mungkin dia tidak ganteng-ganteng amat, atau tidak kaya-kaya amat, tidak usah berkecil hati nak. Yang terpenting adalah akhlaknya. Yang utama adalah budi pekertinya. Dia sayang sama anak istri, juga hormat sama orang tua. Kalau engkau dapat satu saja yang seperti itu, maka cukup itu saja buatmu. Jadikan dia pangeran di hatimu. Maka biarlah papa mamamu akan selalu tenang meski pangeranmu kelak akan membawamu ke belahan dunia manapun. Tentu, hanya untuk kebahagiaanmu. Insya Allah.
Nak, ngikutin berita tentang Manohara kan? Kasihan ya nak. Kita mesti bersimpati untuk penderitaan yang dia alami. Di usia yang masih semuda itu dia mesti didera dengan kesulitan dan penderitaan yang menyakitkan. Kita doakan dia yuk, agar masalah yang dia hadapi bisa segera terselesaikan.
Dinda, anakku.
Manohara pasti punya impian. Semua orang boleh punya impian. Begitupun engkau anakku, tentu boleh juga punya impian. Apakah impianmu ingin seperti Manohara? Ingin mendapatkan seorang pangeran rupawan nan hartawan..? Tentu boleh saja nak. Namun ingat satu hal nak, bahwa segala sesuatu yang duniawi tidak menjamin engkau akan berbahagia kelak. Sama halnya seperti yang saat ini dialami oleh Manohara, ternyata bersuamikan seorang pangeran kaya tidak menghadirkan kebahagiaan.
Dinda, putriku.
Bila kelak Allah jumpakan engkau dengan pujaan hatimu, mungkin dia tidak ganteng-ganteng amat, atau tidak kaya-kaya amat, tidak usah berkecil hati nak. Yang terpenting adalah akhlaknya. Yang utama adalah budi pekertinya. Dia sayang sama anak istri, juga hormat sama orang tua. Kalau engkau dapat satu saja yang seperti itu, maka cukup itu saja buatmu. Jadikan dia pangeran di hatimu. Maka biarlah papa mamamu akan selalu tenang meski pangeranmu kelak akan membawamu ke belahan dunia manapun. Tentu, hanya untuk kebahagiaanmu. Insya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar